Selasa, 05 Januari 2016

Anak Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa



                               A.  Pengertian anak cerdas istimewa dan bakat istimewa

            Anak yang memiliki potensi kecerdasan dan  bakat istimewa (gifted) adalah anak yang secara significant  mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas rata-rata dalam bidang kemampuan umum, akademik khusus, kreativitas, kepemimpinan, seni dan  olahraga. Anak berkebutuhan khusus atau gifted adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidak mampuan mental, emosi atau fisik.
            Anak Cerdas Istimewa Bakat istimewa adalah anak yang memiliki kemampuan   intelektual tinggi (gifted) serta menunjukan penonjolan kecakapan khusus yang bidangnya berbeda-beda antara anak satu dengan anak yang lain (talented)
            “Anak berbakat merupakan satu interaksi di antara tiga sifat dasar manusia yang menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya di atas kemampuan rata-rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas dan kreativitas yang tinggi. Anak berbakat ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai”

                               B.       Ciri-ciri anak cerdas istimewa dan bakat istimewa
            seorang anak cerdas istimewa dapat mempunyai beberapa dari
ciri-ciri berikut ini:
1.      Sangat peka dan waspada
2.      Belajar dengan mudah dan cepat
3.      Mampu berkonsentrasi
4.      Sangat logis
5.      Cepat berespon secara verbal dengan tepat
6.      Lancar berbahasa
7.      Mempunyai daya ingat yang baik
8.      Mempunyai pengetahuan umum yang luas
9.      Mempunyai minat yang luas dan mendalam
10.  Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan
11.  Cermat atau teliti dalam mengamati
12.  Kemampuan membaca yang baik
13.  Lebih menyukai kegiatan verbal daripada kegiatan tertulis
14.  Mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah dengan sangat cepat
15.  Memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam pemecahan masalah
16.  Menunjukkan cara pemecahan masalah yang tidak lazim
17.  Mempunyai pendapat dan pandangan yang sangat kuat terhadap suatu hal
18.  Mempunyai rasa humor
19.  Mempunyai daya imajinasi yang hidup dan orisinil
20.  Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
21.  Mempunyai tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatannya
22.  Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar
23.  Tertarik pada topik-topik yang berkaitan dengan anak-anak yang berusia lebih tua darinya
24.  Dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang dewasa, bahkan lebih baik daripada jika berkomunikasi dengan anak sebayanya
25.  Bisa belajar sendiri dalam bidang-bidang yang diminati
26.  Berfokus pada minatnya sendiri, bukan pada apa yang diajarkan\
27.  Mempunyai keterampilan social
28.  Mudah bosan pada hal-hal yang dianggapnya rutin
29.  Menunjukkan kepemimpinan yang tinggi
30.  Kadang-kadang tingkah lakunya tidak disukai orang lain.

                               C.       Penyebab anak memiliki cerdas istimewa dan bakat istimewa
1.      Hereditas
            Hereditas adalah faktor yang diwariskan dari orang tua atau keturunan meliputi kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat bawaan tersebut juga berbeda setiap orangnya. Namun U. Branfenbrenner dan Scarr Salaptek menyatakan secara tegas bahwa sekarang tidak ada kesangsian mengenai faktor genetika mempunyai andil yang besar terhadap kemampuan mental seseorang.
2.      Lingkungan
Lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi, keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam mencapai ataupun memaksimalkan bakatnya tersebut.

                             D.  Cara mengajar anak yang memiliki cerdas istimewa dan berbakat istimewa.  
1.      Program Pengayaan (enrichment),
            pemberian pelayanan pendidikan kepada anak cerdas istimewadan bakat istimewa yang dimiliki, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas tambahan yang bersifat perluasan/pendalaman setelah yang bersangkutan menyelesaiakan tugas-tugas yang diprogramkan untuk peserta didik lainnya. Praktiknya nanti, anak genius yang menjadi siswa SD dapat diberi tugas perpustakaan, belajar bebas, mempelajari kasus tertentu, dan sebagainya. Program ini cocok untuk peserta didik yang bertipe “enriched leaner” .
            Bentuk layanan ini antara lain dilakukan dengan memperkaya materi melalui kegiatan-kegiatan penelitian dsb, dan atau mendapat pengayaan dengan pendalaman terutama bila ia akan mengikuti lomba kejuaraan mata pelajaran tertentu ( contoh: mengikuti olimpiade matematika, biologi, fisika, astronomi dst ). Fokus layanan untuk kelompok ini adalah pada perluasan atau pendalaman materi yang dipelajari dan bukan pada kecepatan waktu belajar di kelas. Artinya, kelompok ini tetap menyelesaikan pendidikan di SD/MI dalam jangka waktu 6 tahun atau di SMP/MTs dan SMA/MA dalam waktu 3 tahun.

2.      Gabungan program percepatan dan pengayaan (acceleration-enrichment)
            pemberian layanan pendidikan pada anak cerdas istimewa dan bakat istimewa untuk dapat menyelesaikan program regular dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding temen-temannya yang tidak mengambil program tersebut. Artinya waktu yang digunakan untuk menyelesaikan program belajar bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa lebih cepat dibandingkan dengan siswa reguler. Pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD), dari 6 (enam) tahun dapat dipercepat menjadi 5 (lima) tahun. Sedangkan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) masing-masing dari 3 (tiga) tahun dapat dipercepat menjadi 2 (dua) tahun.
            Dalam program ini peserta didik tidak semata-mata memperoleh percepatan waktu penyelesaian studi di sekolah, tetapi sekaligus memperoleh eskalasi atau pengayaan materi dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat perluasan atau pendalaman. Pengayaan dapat dilakukan secara horizontal (menunjuk pada pengalaman belajar di tingkat pendidikan yang sama, tetapi lebih luas) maupun vertikal (meningkatkan kompleksitasnya). Bentuk layanan ini antara lain melalui kegiatan-kegiatan penelitian ketika peserta didik mengikuti lomba kejuaraan untuk mata pelajaran tertentu (contoh: mengikuti olimpiade matematika, biologi, fisika, astronomi dst).

3.       Pendekatan pengelompokan dapat ditempuh dengan mengelompokkan anak-anak genius jadi satu dan menerima pembelajaran khusus. Praktiknya nanti, anak-anak genius bisa dikelompokkan ke dalam sekolah atau SD khusus, atau ke dalam kelas khusus di suatu SD, atau tetap saja berbaur dengan siswa lain tetapi terjadwal pertemuan khusus.

                               E.       Karakteristik anak cerdas istimewa dan bakat istimewa
1.   Karakteristik Intelektual-Kognitif
a.       Menunjukkan atau memiliki ide-ide yang orisinal,gagasan-gagasan yang tidak lazim, pikiran-pikiran kreatif.
b.      Mampu menghubungkan ide-ide yang nampak tidak berkaitan menjadi suatu konsep yang utuh.
c.       Menunjukkan kemampuan bernalar yang sangat tinggi.
d.      Mampu menggeneralisir suatu masalah yang rumit menjadi suatu hal yang sederhana dan mudah dipahami.
e.        Memiliki kecepatan yang sangat tinggi dalam memecahkan masalah.
f.       Menunjukkan daya imajinasi yang luar biasa.
g.      Memiliki perbendaharaan kosakata yang sangat kaya dan mampu mengartikulasikannya dengan baik.
h.      Biasanya fasih dalam berkomunikasi lisan, senang bermain atau merangkai kata-kata.
i.        Sangat cepat dalam memahami pembicaraan atau pelajaran yang diberikan.
j.         Memiliki daya ingat jangka panjang (long term memory) yang kuat.
k.      Mampu menangkap ide-ide abstrak dalam konsep matematika dan/atau sains.
l.        Memiliki kemampuan membaca yang sangat cepat.
m.    Banyak gagasan dan mampu menginspirasi orang lain.
n.      Memikirkan sesuatu secara kompleks, abstrak, dan dalam.
o.      Mampu memikirkan tentang beragam gagasan atau persoalan dalam waktu yang bersamaan dan cepat mengaitkan satu dengan yang lainnya.
2.      Karakteristik Persepsi/Emosi
a.       Sangat peka perasaannya.
b.      Menunjukkan gaya bercanda atau humor yang tidak lazim (sinis, tepat sasaran dalam menertawakan sesuatu hal tapi tanpa terasa dapat menyakiti perasaan orang lain).
c.       Sangat perseptif dengan beragam bentuk emosi orang lain (peka dengan sesuatu yang tidak dirasakan oleh orang-orang lain).
d.      Memiliki perasaan yang dalam atas sesuatu.
e.         Peka dengan adanya perubahan kecil dalam lingkungan sekitar (suara, aroma, cahaya).
f.       Pada umumnya introvert.
g.      Memandang suatu persoalan dari berbagai macam sudut pandang.
h.      Sangat terbuka dengan pengalaman atau hal-hal baru.
i.        Alaminya memiliki ketulusan hati yang lebih dalam dibanding anak lain.
3.      Karakteristik Motivasi dan Nilai-Nilai Hidup.
a.       Menuntut kesempurnaan dalam melakukan sesuatu (perfectionistic).
b.      Memiliki dan menetapkan standar yang sangat tinggi bagi diri sendiri dan orang lain.
c.       Memiliki rasa ingin tahu dan kepenasaran yang sangat tinggi.
d.      Sangat mandiri, sering merasa tidak perlu bantuan orang lain, tidak terpengaruh oleh hadiah atau pujian dari luar untuk melakukan sesuatu (self driven).
e.       Selalu berusaha mencari kebenaran, mempertanyakan dogma, mencari makna hidup.
f.       Melakukan sesuatu atas dasar nilai-nilai filsafat yang seringkali sulit dipahami orang lain.
g.      Senang menghadapi tantangan, pengambil risiko, menunjukkan perilaku yang dianggap “nyerempet-nyerempet bahaya”.
h.      Sangat peduli dengan moralitas dan nilai-nilai keadilan, kejujuran, integritas.
i.        Memiliki minat yang beragam dan terentang luas.
4.      Karakteristik Aktifitas
a.       Punya energi yang seolah tak pernah habis, selalu aktif beraktifitas dari satu hal ke hal lain tanpa terlihat lelah.
b.      Sulit memulai tidur tapi cepat terbangun, waktu tidur yang lebih sedikit dibanding anak normal.
c.       Sangat waspada.
d.      Rentang perhatian yang panjang, mampu berkonsentrasi pada satu persoalan dalam waktu yang sangat lama.
e.       Tekun, gigih, pantang menyerah.
f.       Cepat bosan dengan situasi rutin, pikiran yang tidak pernah diam, selalu memunculkan hal-hal baru untuk dilakukan.
g.      Spontanitas yang tinggi.

                               F.       Bimbingan kepada orang tua yang memiliki anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa

                                    untuk mendampingi anak mereka yang memiliki kebutuhan              khusus. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua :
                        1.      Persiapkan diri. Ada beberapa fase yang akan dilakukan orang tua,                 seperti menyangkal, menyalahkan, hingga menerima keadaan anak.                         Menurut Prof.             Frieda, “Akan lebih mudah jika orang tua mempunyai                      komunikasi dengan berbagai pihak, seperti support group (misalnya,                    Parent Support Group), dokter yang sangat informatif, dll. Dengan                                       begitu, Anda bisa mendapat dukungan dan informasi yang akurat tentang                         masalah yang dihadapi anak.
                        2.      Membuka diri. Secara bertahap, menerima keadaan anak dan tidak                 menyerah begitu saja. Setiap anak pasti mempunyai kemampuan atau              bakat, sehingga orang tua perlu membantu anak untuk melalui masa-              masa ini.
                        3.      Selalu pantaulah. Ketika anak tidak berkembang sesuai usianya,                     coba amati apa yang terjadi dengannya. Bila mencurigai sesuatu, segera                   ke dokter anak. Dari ini, Mama bisa mendapat solusi apakah anak cukup                    ditangani dokter anak, atau haruskah ke psikolog, terapis, dll.
                        4.      Dampingi anak. Anak perlu mendapat bantuan. Nah, orang tua                       harus selalu mendampinginya. Secara bertahap, kurangi ketergantungan              anak pada Anda. Dari pendampingan sepenuhnya, sedikit demikian                         sedikit dikurangi, hingga akhirnya anak mandiri.” Anak memang harus                         dilatih keterampilan helf help, terutama sebelum anak mulai sekolah.                       Misalnya, toiletering, makan/minum sendiri, atau bisa mengatur dirinya                       sendiri (yakni mengetahui barang miliknya),” ujar Prof. Frieda.
                        5.      Banyak-banyaklah menstimulasi. Dari lahir sampai 5 tahun adalah                  masanya untuk menstimulasi anak dengan cara mengajak bermain,                            bernyanyi, mengobrol, bercerita, dll. “Sayangnya, begitu melihat ada                   yang tidak beres, anak langsung diterapi atau dimasukkan ke sekolah                      oleh orang tuanya. Orang tua tidak melihat bagaimana pola                                              pengasuhannya di rumah, yakni ia lebih asyik dengan dirinya sendiri,                 anak lebih banyak ditangani babysitter,” kata dr. Handryastuti. Jadi,                         luangkan waktu untuk menstimulasi anak.
                        6.      Bekerja sama dengan sekolah. Kerja sama antara orang tua dan                       sekolah harus intens dan bersinergi. Komunikasi yang baik antara                           keduanya akan membuat anak lebih mudah beradaptasi di sekolah.                                    Selain itu, pada saat ini, pemerintah telah menyediakan sekolah inklusi,                         yakni sekolah regular (biasa) yang menerima anak berkebutuhan khusus                  ini dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan                           dengan kebutuhan anak tanpa kebutuhan khusus dan anak berkebutuhan                       khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar