A. Proses Terbentuknya Manusia dalam Kandungan Menurut Islam
Seperti yang telah kita ketahui
Al-Qur’an telah memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari air mani
sepenuhnya tetapi hanya sebagian kecil darinya. Akan tetapi manusia juga
terbentuk dari sel telur induknya atau ibunya. Jadi, sudah merupakan fakta
bahwa yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti
bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi. Berikut ini adalah proses
terjadinya fertilisasi menurut islam:
a. Segumpal
Darah yang Melekat di dalam Rahim
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, terbentuklah sel
tunggal. Sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” dalam ilmu biologi ini akan
segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal
daging”. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan
mikroskop dan jangan dikira prosesnya simpel dan mudah, prosesnya kompleks dan
kritis di setiap proses pembelahannya, jika sampai ada kesalahan kecil sedikit
saja pada tahap tertentu maka fetus bisa mengalami kecacatan.
Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap
pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang
kokoh menancap di bumi dengan carangnya, dan plasenta adalah tempat menempelnya embrio dengan rahim ibu.
Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari
tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. Jadi
ungkapan anak adalah darah dan daging bapak ibunya itu sangat benar
sekali, karena benar-benar melekat di daging rahim ibu, dan dapat asupan berupa
darah dari sang ibu.
Pada bagian
ini, satu keajaiban penting dari Al Qur’an terungkap. Saat merujuk pada zigot
yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata “‘alaq” dalam Al
Qur’an:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah).
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (QS Al ‘Alaq:1-3)
Arti
kata “‘alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu
tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang
menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
b. Pembungkusan
Tulang Oleh Otot
Sisi penting lain tentang
informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an adalah tahap-tahap
pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam
rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot
yang membungkus tulang-tulang ini.
“Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik” (QS Al Mu’minun:14)
c. Kehidupan
dalam Rahim
Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa
manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
“… Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai
kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana
kamu dapat dipalingkan?” (QS Az-Zumar:6)
Sebagaimana yang akan dipahami,
dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa
pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim
ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai
fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar.
d. Yang
Menentukan Jenis Kelamin Bayi
“Dialah yang
menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila
dipancarkan.” (QS An Najm:45-46)
Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang
berkembang seperti genetika dan [1][9]biologi
molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al
Qur’an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma
dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis
kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam
penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang
manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada
pria, dan “XX” pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom
tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen
yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang
mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru berawal
dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan
wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin
yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X.
Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda,
satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur
berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y,
maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.
Dengan kata lain, jenis kelamin bayi
ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.
e. Sari Pati
Tanah dalam Air Mani
Cairan yang disebut mani tidak mengandung
sperma saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang
berlainan. Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula
yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu
masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung
di Al-Qur’an, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan
bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
“Sungguh, Kami
ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia
(anugerah) pendengaran dan penglihatan.” (QS Al-Insan:2)
Di ayat
lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia
diciptakan dari “bahan campuran” ini:
“Dialah Yang menciptakan segalanya dengan
sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia
menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.” (QS As-Sajadah:7-8)
Kata Arab
“sulala”, yang diterjemahkan sebagai “sari”, berarti bagian yang mendasar atau
terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti “bagian dari suatu
kesatuan”. Ini menunjukkan bahwa Al Qur’an merupakan firman dari yang
berkehendak yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang
berkehendak ini ialah pencipta manusia.
B. Tahapan-tahapan
Terbentuknya Manusia dalam Kandungan
·
Tahap Pertama
Nutfah : yaitu tahap
pertama dimulai setelah pembuahan atau minggu pertama . itu dimulia setelah
terjadinya pencampuran air mani.
Maksud firman Allah
dalam surah al-Insan : 2
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari stetes mani yang
bercampur yan Kami (akan mengujinya dengan perintah dan larangan), karena itu
kami jadikan dia mendengar dan melihat”
Menurut Ibnu Jurair
al-Tabari, asal kata nutfah adalah nutf artinya air yang sedikit yang ada di
dalam suatu wadah apakah sumur, tabung dan sebagainya. Sementara kata amsyaj
berasal dari kata masyj yang berarti pencampuran. Berbasis pada makna kata
tersebut maksud ayat diatas adalah sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan
manusia dari air mani pria dan air mani perempuan.
Dari nutfah inilah Allah
menciptakan anggota-anggota yang berbeda, perilaku yang berbeda serta membuat
pria dan perempuan . dari nutfah pria akan terbentuknya saraf, tulang dan
fakultas, sedangkan nutfah perempuan akan terbentuknya darah dan daging.
A) Sperma
B) Sperma menembus ovum
·
Tahap Kedua
Alaqah : Tahap pembentukan alaqah
adalah pada akhir pekan pertama / hari ketujuh . pada hari yang ketujuh telur
yang sudah dibuahi itu akan tertanam di dinding rahim (qarar makin). Setelah
itu Kami mengubah nutfah menjadi alaqah.
Firman
Allah yangartinya :
“Kemudian Kami
mengubah nutfah menjadi alaqah” (al-Mukmin : 14)
Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah ini mungkin dibuat berdasarkan pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda yang amat seni yang diliputi oleh darah . selain itu alaqah memiliki beberapa maksud :
Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah ini mungkin dibuat berdasarkan pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda yang amat seni yang diliputi oleh darah . selain itu alaqah memiliki beberapa maksud :
¨
sesuatu yang bergantung atau melekat
¨
pacet atau lintah
¨
suatu buku atau benjolan darah
¨
Tingkat alaqah adalah tingkat pada minggu pertama
sampai minggu ketiga didalam rahim.
·
Tahap Ketiga
Mudghah : Pembentukan mudghah dikatakan
terjadi pada minggu keempat. Kata mudghah disebut sebanyak dua kali di dalam
al-Quran yaitu surat Al-Hajj ayat 5 dan surah al-Mukminun ayat 14.
Firman Allah yang artinya :
“ Lalu kami ciptakan darah beku itu
menjadi segumapal daging “ (al-Mukminun : 14)
Diperingkat ini sudah berlaku
pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota yang lain . selain
itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk. Vilus yang tertanam di dalam
otot-otot ibu kini memiliki saluran darahnya sendiri. Jantung bayi itu mulai
berdengup . untuk perkembangan selanjutnya, darah mulai mengalir dengan lebih
banyak lagi kesitu untuk memasok oksigen dan nutrisi yang cukup. Menjelang
tujuh minggu sistem pernafasan bayi mulai bekerja sendiri .
·
Tahap ke empat
Izam dan Lahm : pada tingkat ini yaitu minggu kelima , keenam dan ketujuh adalah tingkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan otot-otot. Bila tulang belulang telah dibentuk , otot-otot akan membungkus rangka tersebut.
Izam dan Lahm : pada tingkat ini yaitu minggu kelima , keenam dan ketujuh adalah tingkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan otot-otot. Bila tulang belulang telah dibentuk , otot-otot akan membungkus rangka tersebut.
Firman
Allah yang artinya:
"Lalu kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam dan kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" (al-Mukminun: 14)
"Lalu kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam dan kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" (al-Mukminun: 14)
Janin pada usia 12 minggu
Kemudian pada minggu
ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan
usus, seluruh saraf, otak dan tulang belakang mulai terbentuk. Bersamaan dengan
itu sistem pernapasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke
kantong-paru mulai terlihat. Begitu juga dengan organ reproduksi, kalenjar,
hati, buah penggang, kandung urin dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna
lagi. Kaki dan tangan juga mulai tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut
semakin sempurna. Pada minggu kedelapan semuanya telah sempurna dan
lengkap.sistem pernafasan bayi mula berfungsi sendiri.
Tahap Kelima
Nasy’ah Khalqan akhar :
Pada tahap ini yaitu pada minggu kedelapan, beberapa perubahan lagi terjadi.
Perubahan pada tingkat ini bukan lagi embrio tetapi sudah masuk ke tingkat
janin.Pada bulan ketiga, semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurnanya
Kuku-kukunya pun mulai tumbuh. Pada bulan keempat, pembentukan plasenta menjadi
cukup lengkap menyebabkan saldo pranatel bayi dalam kandungan hanya untuk
menyempurnakan semua anggota yang sudah ada. Meskipun perubahan tetap berlaku
tetapi perubahannya hanya pada ukuran bayi saja.
Janin mendapat makanan melalui
plasenta
·
Tahap Ke enam
NAFKHUR-RUH: Yaitu tingkat peniupan roh. Para ulama Islam menyatakan kapan roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini terjadi setelah empat puluh hari dan setelah terbentuknya organ-organ tubuh termasuk organ seks. Nilai kehidupan mereka telah dimulai sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fisik semata tetapi telah memiliki hubungan dengan Allah melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A'raf: 172. Dengan ini entitas roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan disisi Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar