Selasa, 05 Januari 2016

Proses Terbentuknya Manusia dalam Kandungan Menurut Islam


A.   Proses Terbentuknya Manusia dalam Kandungan Menurut Islam
Seperti yang telah kita ketahui Al-Qur’an telah memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari air mani sepenuhnya tetapi hanya sebagian kecil darinya. Akan tetapi manusia juga terbentuk dari sel telur induknya atau ibunya. Jadi, sudah merupakan fakta bahwa yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi. Berikut ini adalah proses terjadinya fertilisasi menurut islam:

a.      Segumpal Darah yang Melekat di dalam Rahim
Ketika sperma dari laki-laki bergabung  dengan sel telur wanita, terbentuklah sel tunggal. Sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop dan jangan dikira prosesnya simpel dan mudah, prosesnya kompleks dan kritis di setiap proses pembelahannya, jika sampai ada kesalahan kecil sedikit saja pada tahap tertentu maka fetus bisa mengalami kecacatan.
Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya, dan plasenta adalah  tempat menempelnya embrio dengan rahim ibu. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. Jadi  ungkapan anak adalah darah dan daging bapak ibunya itu sangat benar sekali, karena benar-benar melekat di daging rahim ibu, dan dapat asupan berupa darah dari sang ibu.
Pada  bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur’an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata “‘alaq” dalam Al Qur’an:
 “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (QS Al ‘Alaq:1-3)
                  Arti kata “‘alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.

b.      Pembungkusan Tulang Oleh Otot
              Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.
 “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS Al Mu’minun:14)

c.       Kehidupan dalam Rahim
              Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.

 “… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (QS Az-Zumar:6)
 Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar.

d.      Yang Menentukan Jenis Kelamin Bayi
 “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS An Najm:45-46)
            Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan [1][9]biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur’an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
      Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.
      Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.
      Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.

e.       Sari Pati Tanah dalam Air Mani
      Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
      Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur’an, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
 “Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan.” (QS Al-Insan:2)    
              Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari “bahan campuran” ini:
“Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.” (QS As-Sajadah:7-8)
              Kata Arab “sulala”, yang diterjemahkan sebagai “sari”, berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti “bagian dari suatu kesatuan”. Ini menunjukkan bahwa Al Qur’an merupakan firman dari yang berkehendak yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang berkehendak ini ialah pencipta manusia.

B.    Tahapan-tahapan Terbentuknya Manusia dalam Kandungan

·         Tahap Pertama
            Nutfah : yaitu tahap pertama dimulai setelah pembuahan atau minggu pertama . itu dimulia setelah terjadinya pencampuran air mani.
            Maksud firman Allah dalam surah al-Insan : 2
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari stetes mani yang bercampur yan Kami (akan mengujinya dengan perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat”
            Menurut Ibnu Jurair al-Tabari, asal kata nutfah adalah nutf artinya air yang sedikit yang ada di dalam suatu wadah apakah sumur, tabung dan sebagainya. Sementara kata amsyaj berasal dari kata masyj yang berarti pencampuran. Berbasis pada makna kata tersebut maksud ayat diatas adalah sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan manusia dari air mani pria dan air mani perempuan.
            Dari nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang berbeda, perilaku yang berbeda serta membuat pria dan perempuan . dari nutfah pria akan terbentuknya saraf, tulang dan fakultas, sedangkan nutfah perempuan akan terbentuknya darah dan daging.
            
            http://lailizah.tripod.com/sperma.jpg
             A) Sperma                                     B) Sperma menembus ovum


·         Tahap Kedua

            Alaqah : Tahap pembentukan alaqah adalah pada akhir pekan pertama / hari ketujuh . pada hari yang ketujuh telur yang sudah dibuahi itu akan tertanam di dinding rahim (qarar makin). Setelah itu Kami mengubah nutfah menjadi alaqah.
            Firman Allah yangartinya :
“Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah” (al-Mukmin : 14)
            Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah ini mungkin dibuat berdasarkan pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda yang amat seni yang diliputi oleh darah . selain itu alaqah memiliki beberapa maksud :
¨      sesuatu yang bergantung atau melekat
¨      pacet atau lintah
¨      suatu buku atau benjolan darah
¨      Tingkat alaqah adalah tingkat pada minggu pertama sampai minggu ketiga didalam rahim.
·         Tahap Ketiga

            Mudghah : Pembentukan mudghah dikatakan terjadi pada minggu keempat. Kata mudghah disebut sebanyak dua kali di dalam al-Quran yaitu surat Al-Hajj ayat 5 dan surah al-Mukminun ayat 14.
            Firman Allah yang artinya :
            “ Lalu kami ciptakan darah beku itu menjadi segumapal daging “ (al-Mukminun : 14)
            Diperingkat ini sudah berlaku pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota yang lain . selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk. Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini memiliki saluran darahnya sendiri. Jantung bayi itu mulai berdengup . untuk perkembangan selanjutnya, darah mulai mengalir dengan lebih banyak lagi kesitu untuk memasok oksigen dan nutrisi yang cukup. Menjelang tujuh minggu sistem pernafasan bayi mulai bekerja sendiri .  
                        
·         Tahap ke empat

            Izam dan Lahm : pada tingkat ini yaitu minggu kelima , keenam dan ketujuh adalah tingkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan otot-otot. Bila tulang belulang telah dibentuk , otot-otot akan membungkus rangka tersebut.
            Firman Allah yang artinya:
            "Lalu kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam dan kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" (al-Mukminun: 14)


       
            http://lailizah.tripod.com/janin1.jpg
              Janin pada usia 12 minggu

                        Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus, seluruh saraf, otak dan tulang belakang mulai terbentuk. Bersamaan dengan itu sistem pernapasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke kantong-paru mulai terlihat. Begitu juga dengan organ reproduksi, kalenjar, hati, buah penggang, kandung urin dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mulai tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kedelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.sistem pernafasan bayi mula berfungsi sendiri.

                      Tahap Kelima

                        Nasy’ah Khalqan akhar : Pada tahap ini yaitu pada minggu kedelapan, beberapa perubahan lagi terjadi. Perubahan pada tingkat ini bukan lagi embrio tetapi sudah masuk ke tingkat janin.Pada bulan ketiga, semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurnanya Kuku-kukunya pun mulai tumbuh. Pada bulan keempat, pembentukan plasenta menjadi cukup lengkap menyebabkan saldo pranatel bayi dalam kandungan hanya untuk menyempurnakan semua anggota yang sudah ada. Meskipun perubahan tetap berlaku tetapi perubahannya hanya pada ukuran bayi saja.


            http://lailizah.tripod.com/janin2.jpg
            Janin mendapat makanan melalui plasenta

 
·                      Tahap Ke enam

                        NAFKHUR-RUH: Yaitu tingkat peniupan roh. Para ulama Islam menyatakan kapan roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini terjadi setelah empat puluh hari dan setelah terbentuknya organ-organ tubuh termasuk organ seks. Nilai kehidupan mereka telah dimulai sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fisik semata tetapi telah memiliki hubungan dengan Allah melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A'raf: 172. Dengan ini entitas roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan disisi Allah swt.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar