BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan
terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya
maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang
berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor
tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru atau
calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para
siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.
Kata
media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari kata medium yang secara
arti perantara atau pengantar. Assosiasi Pendidikan Nasional (National
Education Association) memiliki pengertian media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya (Rochmat, 2010).
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan. Sedangkan Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan
media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi peroses
belajar (Mustikasari, 2011).
Pembelajaran
merupakan sebuah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan
lingkungan sehingga terjadinya pengalaman belajar dan hasil belajar menjadi
lebih bermakna (meaningfull learning). Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan
perolehan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif pada diri individu,
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor diantaranya dengan penggunaan media yang berfungsi sebagai
perantara pesan-pesan pembelajaran kepada peserta didik. Kata pembelajaran
sering kali diterjemahkan ke dalam pengajaran. Padanan kata ini sebenarnya
kurang tepat mencerminkan arti yang terkandung didalamnya. instruction lebih
luas dari pengajaran, karena mencakup semua events yang mempunyai pengaruh
langsung kepada proses belajar manusia, yang meliputi kejadian-kejadian yang
diturunkan oleh bahan cetakan, sebuah gambar, program tv, film, slide, media
atau kombinasinya.
Penggunaan
media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberikan kontribusi
terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian
pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan
bantuan sangat besar kepada pesertandidik dalam proses pembelajaran. Namun demikian
peran tenaga pengajar itu sendiri juga
menentukan terhadap efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peranan tersebut tercermin dari kemampuannya
dalam memilih media yang digunakan. Karena hal tersebut dapat menentukan
kemajuan suatu pembelajaran terhadap peserta didik. Program pembelajaran
direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan
kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai .
jadi Media Pembelajaran merupakan alat bantu yang tidak dapat ditolak dan
dipungkiri keberadaannya, karena memang
gurulah yang menghendaki untuk memudahkan penyampaian pesan-pesan kepada siswa.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan media pembelajaran ?
2. Apa
saja prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran ?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari media pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari
bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau
“pengantar”. Daam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia. materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru , buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
AECT (1977) sebuah
organisasi yang bergerak dalam teknologi pendidikan dan komunikasi, mengartikan
media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi.
Demikian juga Moenda dan Russel (1990) mengungkapkan bahwa “media is a channel
of communication, Derived from the latin word for “between”, the term refers to
anything that carries information between a source and a receiver”. Robert
Hanick, Dkk (1986) mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi
antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.
Dari
beberapa pengertian diatas dapat di garis bawahi bahwa media adalah perantara
dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi,
komputer dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut merupakan media manakala
digunakan untuk menyalurkan informasi yang akan disampaikan. Rossi dan Breidle
(1966) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang
dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran,
majalah, dan sebagainya. Menurut rossi alat-alat semacam radio dan televisi
kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media
pembelajaran.
Dari
konsep diatas, maka bedanya media dan media pembelajaran terletak pada pesan
atau isi yang ingin di sampaikan. Artinya, alat apapun itu asal berisi tentang
pesan-pesan pendidikan termasuk ke dalam media pendidikan atau media
pembelajaran. Dengan demikian media pembelajaran alat yang mengandung pesan
pendidikan. Jadi pesan-pesan pendidikan serta alat penyalurnya merupakan kata
kunci dari media. Dengan demikian sebagai perantara media juga meliputi berbagai pengalaman untuk
memahami materi pelajaran. Gerlach dan Ely (1980) memandang media pembelajaran
bukan hanya berupa alat dan bahan saja, akan tetapi hal-hal yang memungkinkan
siswa dapat memperoleh pengetahuan.
Batasan
lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan
diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and Communication
Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Di samping
sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata
mediator menurut Fleming (1987 : 234) adalah penyebab atau alat yang turut
campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi dan perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara
dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Di samping itu,
mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran
yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatannya paling
canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan
atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Media
Pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran atau
pelatihan. Sedangan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti : buku, film,
video, dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Association (1969)
mengungkapkan bahwa Media Pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa Media Pembelajaran segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.
B.
Prinsip-Prinsip
Penggunaan Media Pembelajaran
Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media
mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa.
Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu sering
disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa
berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi,
yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan
kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar
mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan
pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memnuhi kebutuhan belajar
perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif
guna menjamin terjadinya pembelajaran.
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan
media pada setiap
kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk
mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian,
penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu
ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan
guru. Contohnya, oleh karena guru kurang menguasai bahan pelajaran yang akan
diajarkan, maka guru persiapkan media OHT, dan oleh sebab OHT digunakan untuk
kepentingan guru, maka transparansi tidak didesain dengan menggunakan
prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang ingin
disampaikan dituliskan pada transparan hingga menyerupai Koran (Arisandi, 2011).
Ada 9 (Sembilan)
prinsip media pembelajaran antara lain, yaitu :
1.
Tidak ada suatu media yang terbaik untuk
mencapai semua tujuan pembelajaran.
2.
Penggunaan media harus didasarkan pada
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media
pembelajaran harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
3.
Penggunaan media pembelajaran harus
mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran
yang disajikan.
4.
Penggunaan media pembelajaran harus
disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti
belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual, dan belajar
mandiri.
5.
Guru hendaknya kenal betul dengan alat
yang akan digunakan. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup
seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang
dibutuhkan.
6.
Penggunaan media harus diusahakan agar
senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
7.
Media yang digunakan hendaknya dipilih
secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi.
8.
Aneka ragam media
9.
Kepraktisan dan ketersediaan media.
Penggunaan media juga harus mempertimbangkan kecocokan ciri
media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan. Penggunaan media
harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti
belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara
individual, atau belajar mandiri. Penggunaan media harus disertai persiapan
yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai
peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas. Dengan cara ini pemanfaatan media
diharapkan tidak akan menggangu kelancaran
proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar (Sumarno, 2011).
Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah
prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasi yang baik.
Prinsip-prinsip itu menurut Dr. Nana Sudjana (1991 : 104) adalah :
1. Menentukan
jenis media dengan tepat ; artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media
manakah yang sesuai dengan tujuan dan
bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2. Menetapkan
atau memperhitungkan subjek dengan tepat ; artinya perlu diperhitungkan apakah
penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak
didik.
3. Menyajikan
media dengan tepat ; artinya teknik dan metode penggunaan media dalam
pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana
yang ada.
4. Menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya,
kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak
setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan
atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
Selain
prinsip-prinsip penggunaan menurut Dr. Nana Sudjana, penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip
menurut (Admin : 2011), yaitu: Suatu media hanya sesuai untuk tujuan
pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak sesuai untuk pembelajaran yang
lain. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti
bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media
harus sesuai dengan komponen lain dalam perencanaan pembelajaran. Tanpa alat
bantu mengajar dapat pembelajaran tetap dapat bertahan, tetapi tanpa media itu
tidak akan terjadi, Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi
mutu proses kegiatan belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya, harus diperhatikan
prinsip-prinsip penggunaan
Media pembelajaran yang antara lain :
1.
Penggunaan media pengajaran hendaknya
dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan
hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan
biladianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan (Usman, 2011).
2.
Media pengajaran hendaknya dipandang
sebagai sumber belajar yangdigunakan dalam usaha memecahkan masalah yang
dihadapi dalam proses
belajar mengajar.
3.
Guru seharusnya memperhitungkan
untung-ruginya pemanfaatan suatu
media
pembelajaran.
4.
Penggunaan media pembelajaran harus
diorganisir secara sistematisbukan sembarang menggunakannya.
5.
Jika sekiranya suatu pokok bahasan
memerlukan lebih dari macammedia, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar
proses belajar mengajar dan juga
dapat
merangsang siswa dalam belajar
(Arif, 2010).
Prinsip-prinsip
penggunaan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan
dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal
ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Manfaat penggunaan media dalam kegiatan
pembelajaran terutama untuk tingkat sekolah dasar sangat penting, sebab pada
masa ini siswa belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu
mereka dalam memahami konsep tertentu, yang tidak atau kurang mampu dijelaskan
dengan bahasa. Ketidakmampuan guru menjelaskan sesuatu bahan itulah dapat
diwakili oleh peranan media. Disinilah
nilai praktis media terlihat yang bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses
pembelajaran.
Penggunaan media atau
alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan bermaksud mengganti cara mengajar
yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para dosen dalam
menyampaikan materi atau informasi. Dengan menggunakan media diharapkan terjadi
interaksi antara dosen dengan mahasiswa secara maksimal sehingga dapat mencapai
hasil belajar yang sesuai dengan tujuan. Sebenarnya tidak ada ketentuan kapan
suatu media harus digunakan, tetapi sangat disarankan bagi para dosen untuk
memilih dan menggunakan media dengan tepat.
Secara umum tujuan penggunaan media
pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi
pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik,
dan lebih menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran
digunakan dengan tujuan.
·
Memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa
untuk belajar.
·
Menumbuhkan
sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
·
Menciptakan
situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
·
Untuk
mewujudkan situasi belajar yang efektif
·
Untuk
memberikan motivasi belajar kepada siswa (Situmorang, 2009)
Selain prinsip-prinsip
penggunaan media pembelajaran diatas, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang
harus diperhatikan dalam penggunaan media pada komunikasi pembelajaran.
Prinsip-Prinsip tersebut diuraikan dibawah ini :
1. Media
digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami
materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut
kebutuhan siswa, bukan dipandang dari sudut kepentingan guru.
2. Media
yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak
semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan
tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
3. Media
yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pelajaran
memiliki ke khasan dan kekompleksan. Media yang akan digunakan harus sesuai
dengan kompleksitas materi pelajaran. Contohnya, untuk membelajarkan siswa
memahami pertumbuhan jumlah penduduk di indonesia, maka guru perlu
mempersiapkan semacam grafik yang mencerminkan pertumbuhan penduduk.
4. Media
pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa
yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami
pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian pula
sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan yang kurang, akan sulit
menangkap bahan pelajaran yang disajikan melalui media visual.
5. Media
yang akan digunakan harus memerhatikan efektifitas dan efisien. Media yang
memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan
tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki
nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memerhatikan efektivitas
penggunaannya.
6. Media
yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
Sering media yang kompleks terutama
media-media mutakhir seperti media komputer, LCD, dan media elektronik lainnya
memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya.
Selain Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran, adapun Penggunaan
Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar. Secara umum media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalitas( dalam bentuk kata-katatertulis atau lisan
belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu
dan daya indera, seperti : a. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan
realita, gambar,film bingkai,film,atau model, b. Objek yang kecil dibantu
dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar, c. Gerak yang terlalu
lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photo-grafy, d. Kejadian atau
peristiwa yang terjadi di masa lalu bias di tampilkan lagi lewat
rekamanfilm,video, film bingkai, foto maupun secara verbal, e. Objek yang
terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model,diagram,dan lain-lain, f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa
bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkandalam bentuk film, film
bingkai,gambar, dan lain-lain.
3. Dengan menggunakan media
pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak
didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk : a. Menimbulkan kegairahan
belajar, b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dankenyataan, c. Memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Dengan sifat unik pada tiap siswa
ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan
kurikulum dan materi pembelajaran ditetukan sama untuk setiap siswa, makaguru
akan banyak mengalami kesulitan bilamana senuanya itu harus diatasi sendiri.
Apalagi bila latar-belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah
ini dapat diatasi denganmedia pembelajaran, yaitu: a. Memberikan perangsang
yang sama, b. Mempersamakan pengalamam, c. Menimbulkan presepsi yang sama.
Pesan dan
informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan
bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah
media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa,
serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh
karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang
interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangandengan
medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.
Media pembelajaran mengikuti
taksonomi Leshin, dan kawan-kawan (1992) yaitu media berbasis manusia
(guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain),
media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran
lepas), media berbasis visual(buku, charts, grasfik, peta, figure/gambar,
transparansi, film bingkai, atau slide), media berbasisaudio-visual
(video, film, slide bersama tape, televisi), dan media berbasik computer
pengajaran dengan bantuan computer. Adapun Langkah-Langkah
Penggunaan Media dalam Pembelajaran , yaitu : Media pembelajaran
yang telah dipilih agar dapat digunakan secara efektif dan efisien perlu
menempuh langkah-langkah secara sistematis. Ada tiga langkah yang pokok yang
dapat dilakukan yaitu persiapan, pelaksanaan/penyajian, dan tindak lanjut.
1.
Persiapan
Persiapan
maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan mengajar dengan
menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan tenaga
pengajar pada langkah persiapan
diantaranya: a) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan sebagaimana
bila akan mengajar seperti biasanya. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran/perkuliahan cantumkan media yang akan digunakan. b) mempelajari
buku petunjuk atau bahan penyerta yang
telah disediakan, c) menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar
dalam pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan mencari-cari lagi serta
peserta didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
2.
Pelaksanaan/Penyajian
Tenaga Pengajar
pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
perlu mempertimbangkan seperti: a) yakinkan bahwa semua media dan peralatan
telah lengkap dan siap untuk digunakan. b) jelaskan tujuan yang akan dicapai,
c) jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh peserta didik selama
proses pembelajaran, d) hindari kejadian-kejadian yang sekiranya dapat
mengganggu perhatian/konsentrasi, dan ketenangan peserta didik.
3.
Tindak lanjut
Kegiatan ini
perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik tentang materi yang
dibahas dengan menggunakan media. Disamping itu kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengukur efektivitas pembelajaran yang telah dilakukannya
BAB
II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media Pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Ada prinsip media pembelajaran di antaranya, yaitu : Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran, Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, Penggunaan media pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan, Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual, dan belajar mandiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta :
Kencana.
Terima kasih, sangat membantu tugas
BalasHapus