Senin, 04 Januari 2016

Makalah Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
       Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru atau calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.
       Kata media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari kata medium yang secara arti perantara atau pengantar. Assosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association) memiliki pengertian media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya (Rochmat, 2010). Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi peroses belajar (Mustikasari, 2011).
       Pembelajaran merupakan sebuah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan sehingga terjadinya pengalaman belajar dan hasil belajar menjadi lebih bermakna (meaningfull learning). Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan perolehan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif pada diri individu, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya dengan penggunaan media yang berfungsi sebagai perantara pesan-pesan pembelajaran kepada peserta didik. Kata pembelajaran sering kali diterjemahkan ke dalam pengajaran. Padanan kata ini sebenarnya kurang tepat mencerminkan arti yang terkandung didalamnya. instruction lebih luas dari pengajaran, karena mencakup semua events yang mempunyai pengaruh langsung kepada proses belajar manusia, yang meliputi kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan cetakan, sebuah gambar, program tv, film, slide, media atau kombinasinya.
       Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberikan kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada pesertandidik dalam proses pembelajaran. Namun demikian peran  tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan terhadap efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran.  Peranan tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih media yang digunakan. Karena hal tersebut dapat menentukan kemajuan suatu pembelajaran terhadap peserta didik. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai . jadi Media Pembelajaran merupakan alat bantu yang tidak dapat ditolak dan dipungkiri  keberadaannya, karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan penyampaian pesan-pesan kepada siswa.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran ?
2.    Apa saja prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran ?

C.      Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran.
2.    Untuk mengetahui prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran.







 BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Media Pembelajaran
       Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Daam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia. materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru , buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
       AECT (1977) sebuah organisasi yang bergerak dalam teknologi pendidikan dan komunikasi, mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi. Demikian juga Moenda dan Russel (1990) mengungkapkan bahwa “media is a channel of communication, Derived from the latin word for “between”, the term refers to anything that carries information between a source and a receiver”. Robert Hanick, Dkk (1986) mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.
       Dari beberapa pengertian diatas dapat di garis bawahi bahwa media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut merupakan media manakala digunakan untuk menyalurkan informasi yang akan disampaikan. Rossi dan Breidle (1966) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.
       Dari konsep diatas, maka bedanya media dan media pembelajaran terletak pada pesan atau isi yang ingin di sampaikan. Artinya, alat apapun itu asal berisi tentang pesan-pesan pendidikan termasuk ke dalam media pendidikan atau media pembelajaran. Dengan demikian media pembelajaran alat yang mengandung pesan pendidikan. Jadi pesan-pesan pendidikan serta alat penyalurnya merupakan kata kunci dari media. Dengan demikian sebagai perantara media  juga meliputi berbagai pengalaman untuk memahami materi pelajaran. Gerlach dan Ely (1980) memandang media pembelajaran bukan hanya berupa alat dan bahan saja, akan tetapi hal-hal yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.     
       Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987 : 234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi dan perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatannya paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
       Media Pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran atau pelatihan. Sedangan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti : buku, film, video, dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa Media Pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Media Pembelajaran segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

B.       Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
       Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memnuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran. 
       Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru persiapkan media OHT, dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga menyerupai Koran (Arisandi, 2011). 
Ada 9 (Sembilan) prinsip media pembelajaran antara lain, yaitu :
1.        Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran.
2.        Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media pembelajaran harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
3.        Penggunaan media pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
4.        Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual, dan belajar mandiri.
5.        Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
6.        Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
7.        Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi.
8.        Aneka ragam media
9.        Kepraktisan dan ketersediaan media.
       Penggunaan media juga harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan menggangu kelancaran proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar (Sumarno, 2011).
       Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasi yang baik. Prinsip-prinsip itu menurut Dr. Nana Sudjana (1991 : 104) adalah :
1.    Menentukan jenis media dengan tepat ; artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah  yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2.    Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat ; artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik.
3.    Menyajikan media dengan tepat ; artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
4.    Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
       Selain prinsip-prinsip penggunaan menurut Dr. Nana Sudjana, penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip menurut (Admin : 2011), yaitu: Suatu media hanya sesuai untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak sesuai untuk pembelajaran yang lain. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media harus sesuai dengan komponen lain dalam perencanaan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar dapat pembelajaran tetap dapat bertahan, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi, Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya, harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaan Media pembelajaran yang antara lain :
1.        Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan biladianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan (Usman, 2011).
2.        Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yangdigunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3.        Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.
4.        Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematisbukan sembarang menggunakannya.
5.        Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macammedia, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar (Arif, 2010). 
       Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Manfaat penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran terutama untuk tingkat sekolah dasar sangat penting, sebab pada masa ini siswa belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu mereka dalam memahami konsep tertentu, yang tidak atau kurang mampu dijelaskan dengan bahasa. Ketidakmampuan guru menjelaskan sesuatu bahan itulah dapat diwakili oleh peranan  media. Disinilah nilai praktis media terlihat yang bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
       Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para dosen dalam menyampaikan materi atau informasi. Dengan menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan. Sebenarnya tidak ada ketentuan kapan suatu media harus digunakan, tetapi sangat disarankan bagi para dosen untuk memilih dan menggunakan media dengan tepat. 
       Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan.
·       Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.
·       Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
·       Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
·       Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
·      Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa (Situmorang, 2009)
Selain prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran diatas, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada komunikasi pembelajaran. Prinsip-Prinsip tersebut diuraikan dibawah ini :
1.   Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa, bukan dipandang dari sudut kepentingan guru.
2.   Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3.   Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki ke khasan dan kekompleksan. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi pelajaran. Contohnya, untuk membelajarkan siswa memahami pertumbuhan jumlah penduduk di indonesia, maka guru perlu mempersiapkan semacam grafik yang mencerminkan pertumbuhan penduduk.
4.   Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian pula sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan yang kurang, akan sulit menangkap bahan pelajaran yang disajikan melalui media visual.
5.   Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektifitas dan efisien. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memerhatikan efektivitas penggunaannya.
6.   Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Sering media  yang kompleks terutama media-media mutakhir seperti media komputer, LCD, dan media elektronik lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya.
       Selain Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran, adapun Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar. Secara umum media pembelajaran dalam proses belajar mengajar mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :
1.    Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas( dalam bentuk kata-katatertulis atau lisan belaka).
2.    Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti : a. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar,film bingkai,film,atau model, b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar, c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan  timelapse atau high-speed  photo-grafy,  d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bias di tampilkan lagi lewat rekamanfilm,video, film bingkai, foto maupun secara verbal, e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,diagram,dan lain-lain, f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkandalam bentuk film, film bingkai,gambar, dan lain-lain.
3.    Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk : a. Menimbulkan kegairahan belajar, b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dankenyataan, c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4.    Dengan sifat unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran ditetukan sama untuk setiap siswa, makaguru akan banyak mengalami kesulitan bilamana senuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar-belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi denganmedia pembelajaran, yaitu: a. Memberikan perangsang yang sama, b. Mempersamakan pengalamam, c. Menimbulkan presepsi yang sama.
       Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangandengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran. Media pembelajaran mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan (1992) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas), media berbasis visual(buku, charts, grasfik, peta, figure/gambar, transparansi, film bingkai, atau slide), media berbasisaudio-visual (video, film, slide bersama tape, televisi), dan media berbasik computer pengajaran dengan bantuan computer. Adapun Langkah-Langkah Penggunaan Media dalam Pembelajaran , yaitu : Media pembelajaran yang telah dipilih agar dapat digunakan secara efektif dan efisien perlu menempuh langkah-langkah secara sistematis. Ada tiga langkah yang pokok yang dapat dilakukan yaitu persiapan, pelaksanaan/penyajian, dan tindak lanjut.
1.      Persiapan
Persiapan maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan tenaga pengajar pada langkah  persiapan diantaranya: a) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan sebagaimana bila akan mengajar seperti biasanya. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan cantumkan media yang akan digunakan. b) mempelajari buku petunjuk atau bahan penyerta  yang telah disediakan, c) menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar dalam pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan mencari-cari lagi serta peserta didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
2.        Pelaksanaan/Penyajian
Tenaga Pengajar pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti: a) yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap untuk digunakan. b) jelaskan tujuan yang akan dicapai, c) jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran, d) hindari kejadian-kejadian yang sekiranya dapat mengganggu perhatian/konsentrasi, dan ketenangan  peserta didik.
3.        Tindak lanjut
Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media. Disamping itu kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah dilakukannya



BAB II
PENUTUP

A.      Kesimpulan

       Media Pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Ada prinsip media pembelajaran di antaranya, yaitu : Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran, Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, Penggunaan media pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan, Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual, dan belajar mandiri.














DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.


1 komentar: